Kamis, 25 Juli 2013

TIGA KATA KUNCI SUKSES

TIGA KATA KUNCI SUKSES
(Disampaikan Dalam Rangka Memperingati Hari Ulang Tahun)
Mungkin perayaan ulang tahun yang sering kita adakan setiap tahunya sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa bagi insan manusia. Apalagi bagi orang yang menganggap moment ulang tahun sebagai acara penting yang harus di tunaikan. Dan menjadi kewajiban yang tidak bisa di tinggalkan, sebagai bentuk rasa syukurnya diwujudkan dalam bentuk pesta pora.
Sedangkan pada esensinya, ulang tahun itu sendiri mempunyai makna yang lebih penting dari pada sekadar itu. Rasa syukur yang seharusnya di wujudkan dengan ta’aruf, berserah dan introspeksi diri atas hal yang telah diperbuat selama kurun waktu satu tahun silam untuk bisa dijadikan sebagai cermin kehidupan pada masa yang akan datang.
Seperti apa yang telah di nyatakan oleh Bapak Prof. Sumaryoto dalam acara yang telah digelar pada tangal 26 Desember 2012 ini, beliau menuturkan bahwa “ulang tahun bukanlah sesuatu hal yang harus dirayakan, sebab jika kita sadari sesungguhnya dengan bertambah umur berarti telah berkurang satu jatah usia kita. Sebaiknya kita merenungkan dan berhati-hati dengan waktu, karena sesuatu yang singkat adalah waktu, sesuatu yang tidak akan kembali adalah masa lalu. Mari kita berbenah diri untuk berbuat yang terbaik, dan menjadi manusia yang bermanfaat untuk manusia yang lain”.
Sungguh sangat ironik ketika kita tidak menyadari bahwa kehidupan ini sangatlah penting, sehingga kita butuh konsep dalam menjalani hidup dan kehidupan yang sedang kita jalankan saat ini.
Ada 3 (tiga) hal yang perlu kita contoh sebagai kunci sukses dalam hidup yang telah di jalani oleh Bapak kita, Ayahanda kita yang tetap tawadhu’ dalam kesuksesan yang telah diraihnya. Beliau dalah seorang yang sukses karena ikhlas, dan juga karena ikhlas maka beliau menjadi orang sukses. Tiga hal tersebut yaitu:
  1. Hiduplah seperti air yang mengalir
    Air yang mengalir tak pernah tahu kemana ia akan bermuara, ke danau, sungai, telaga atau bahkan ke laut. Tapi air yang mengalir pasti punya tujuan, meskipun ia tak pernah tahu akan sampai dimana tujuanya, tapi pasti akan sampai pada tempatnya.
    Jalanilah hidup ini seperti air mengalir, tak perlu menargetkan sesuatu dalam pribadi kita untuk mencapai sesuatu. Karna target yang berlebihan dengan kapasitas yang tidak memungkinkan akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri. Kerjakan apa yang saat ini bisa kita kerjakan dengan baik. Karena pada dasarnya keberhasilan adalah proses mengenai hal yang telah kita upayakan. Proses itulah yang menentukan kualitas yang akan membawa kita untuk menuju kesuksesan. Bukan karena siapa diri kita, dan dari kalangan apa kita dilahirkan, tetapi dari apa yang bisa kita kerjakan.
  2. Berikan lebih dari yang diminta
    Saat kita memberi, berarti kita sedang menerima. Karna Allah SWT pasti akan membalas lebih banyak dari sekadar yang telah kita berikan.
    Secara ubudiyah (vertikal), memberi lebih dari yang diminta adalah melaksanakan ibadah-ibadah sunah. Dengan menunaikan ibadah sunah tersebut Insyallah Allah SWT akan meningkatkan derajat ketaqwaan kita di mata Allah SWT.
    Secara amaliah (horizontal), adalah peduli kepada yang lebih susah dalam kehidupanya. Dengan demikian setiap orang yang kita beri lebih yang dia harapkan, Insya Allah akan menyenangkan hati yang bersangkutan.
    Ikhlas!! Itu adalah kata kunci dan harga mati. Karena keikhlasan adalah kebebasan hati dalam penerimaan. Ketika kita ikhlas memberikan apa yang orang lain inginkan dan kita telah berhasil membuat orang tersebut tersenyum bahagia, maka sesungguhnya Allah SWT telah menyiapkan lebih dari apa yang kita inginkan tetapi juga apa yang kita butuhkan tanpa kita sadari dan tanpa kita rencanakan.
  3. Permudah urusan orang
    Permudahlah urusan orang, karna Allah SWT pasti akan mempermudah urusanmu. Mengapa demikian? Karena sudah pasti orang tersebut akan mendoakanmu agar Allah SWT mempermudah urusanmu.
    Satu hadits dari jalan Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
    “Barang siapa yang membantu seorang muslim menghilangkan kesulitan yang ada pada dirinya dari kesuliatan-kesulitan dunia, maka Allah akan hilangkan baginya kesuliatan dari kesulitan-kesulitan di hari kiamat kelak. Barang siapa yang mempermudah orang yang dalam kesulitan maka Allah akan mempermudah urusannya di dunia dan akhirat, dan barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka maka Allah akan menutupi dirinya di dunia dan akhirat. Dan Allah tetaplah dalam membantu seorang hamba selama hamba tersebut tetap membantu saudaranya. Dan barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam memuntut ilmu maka Allah akan mempermudah baginya jalan untuk menuju surga. Dan tidaklah suatu kaum, mereka berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan mereka mempelajarinya melainkan turun kepada mereka ketentraman dan mereka diliputi oleh rahmat, dan dinaungi oleh malaikat dan mereka dipuji, disebut-sebut oleh Allah di hadapan para malaikatnya. Dan orang yang lamban amalannya, tidak akan dipercepat oleh nasabnya.” (HR Muslim) ”Bahwa barang siapa mempersulit seorang Muslim dalam urusan keduniaanya, maka Allah akan mempersulit segala urusanya di hari Kiamat kelak.
    Dan Allah senantiasa menolong hambanya selama hambanya menolong Saudaranya.” (HR Muslim) (Sumber : Al – Hadits Shohehul Muslim, Maktabah Syamilah, Cairo, Egypt).

Dari ketiga kata kunci hidup tersebut semoga dapat kita aplikasiakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sehingga hidup ini tidak hanya bermanfaat untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk orang lain.
Sekali lagi, marilah kita renungkan akan makna hidup ini.
Semoga tulisan ini bisa dijadikan sebagai acuan yang bermanfaat. Sukses selalu untuk kita semua!!!! Keep figthing for struggle!!
red. ayuputri

Tidak ada komentar :

Posting Komentar